UNCP Lakukan Pendampingan Peningkatan Produksi & Digitalisasi Pemasaran Umbi Gadung di Desa Bonelemo

ANTARAYA MEDIA, LUWU – Tim PKM Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) melakukan pendampingan peningkatan kualitas produksi dan digitalisasi pemasaran produk olahan umbi gadung sebagai upaya pengembangan ekonomi kreatif masyarakat di Desa Bonelemo, Kabupaten Luwu.

Kegiatan yang didanai oleh DRTPM Kemendiktisaintek Tahun 2025 ini melibatkan mitra KWT Teratai Desa Bonelemo.

Kegiatan PKM diawali dengan sosialisasi program kegiatan dari Tim PKM yang diketuai oleh Sukarti, S.Si., M.Si pada tanggal 19 Juni 2025 di Dusun Baloa, Desa Bonelemo, Kecamatan Bajo Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kegiatan sosialisasi dihadiri oleh Tim PKM, ibu ketua PKK Desa Bonelemo dan Kelompok Wanita Tani Teratai sebagai mitra PKM sebanyak 20 orang dan beberapa masyarakat Dusun Baloa, Desa Bonelemo.

Pada kegiatan sosialisasi ini, mitra berharap agar semua program dapat terlaksana dan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat mitra KWT Teratai.

Umbi gadung merupakan salah satu makanan tradisional Desa Bonelemo yang dikenal dengan nama sikapa’. Pengolahan bahan pangan ini membutuhkan cara yang khas agar kandungan sianida dapat dihilangkan sebelum dikonsumsi.

Berbagai kegiatan pelatihan dan pendampingan telah dilakukan selama 3 bulan terakhir dari Bulan Juni sampai Agustus diantaranya; Pelatihan dan pendampingan pengolahan umbi gadung menjadi tepung yang layak konsumsi melalui penerapan TTG; dan penepungan menggunakan mesin penepung yang dimodifikasi.

Pada kegiatan ini dilanjutkan dengan uji kelayakan konsumsi tepung umbi gadung menggunakan rapid tes sianida. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tepung umbi gadung yang dihasilkan layak untuk dikonsumsi, dengan pemateri Ibu Nurmalasari Ismail, S.Si., M.Si yang ahli dalam bidang biokimia.

Tepung yang dihasilkan menjadi bahan baku dalam pembuatan berbagai jenis makanan ringan yang disukai oleh masyarakat saat ini seperti keripik, kerupuk, brownies dan mie. Pada kegiatan ini, tim PKM melatih dan mendampingi mitra KWT Teratai dalam membuat produk tersebut, didampingi oleh Ibu nurasia, S.Pd., M.Pd. selaku ahli dalam kimia bahan pangan dan kewirausahaan.

Kegiatan ini ini bertujuan untuk meningkatkan minat masyarakat dalam pengembangan kewirausahaan guna menciptakan sumber ekonomi keluarga. Selanjutnya tim melakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan logo dan merk kemasan produk.

Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra maka disepakati merk produk yang dihasilkan adalah Teratai Baloa, yang bersumber dari nama KWT dan nama Daerah mitra. Hadir sebagai pemateri dalam kegiatan ini adalah ibu Ilmiati illing, S.Si., M.Pd. dengan design kemasan produk oleh Awir, mahasiswa program studi kimia FSains UNCP; dan Aura Negarawan, mahasiswa pendidikan matematika FKIP UNCP.

Selain itu, mitra KWT juga dilatih dan didampingi dalam pelabelan dan pengemasan produk dengan pemateri Sukarti, S.Si., M.Si. Kegiatan ini bertujuan selain untuk melindungi produk juga untuk menambah minat pembeli produk olahan umbi gadung saat dipasarkan.

Mitra KWT sangat terbantukan dengan kegiatan pelatihan pengolahan umbi gadung ini.

“Saya sangat berterima kasih atas bantuan pemerintah melalui program pengabdian yang dilakukan oleh Tim PKM UNCP’’, sambut Ketua Tim KWT Teratai, Ibu Hasna.

Pada bidang pemasaran produk, tim PKM melakukan pelatihan dan pendampingan fotography dan video produk; dan juga dilakukan pelatihan dan pendampingan digitalisasi produk melalui e-commerce dan search engine optimization (SEO) oleh Ibu Karmila, S.Pd., M.Pd selaku dosen Technopreneur dan Ibu Nurasia, S.Pd., M.Pd selaku dosen science intrepreneurship.

Keberlanjutan program ini sangat diharapkan oleh Pemerintah Desa Bonelemo.

“Kegiatan pengolahan umbi gadung ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain berguna sebagai bahan pangan tinggi kalsium, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dalam pengembangan ekonomi kreatif Desa Bonelemo,” ujar Ketua PKK Desa Bonelemo, Ibu Hardianti Tira, SH.

Oleh karena itu, tim PKM melakukan penyerahan asset ke Mitra dan budidaya umbi gadung bersama masyarakat Desa Baloa, sebagai langkah awal penyediaan umbi gadung jika sewaktu-waktu umbi gadung yang tumbuh secara liar mulai berkurang. (Sukarti)

Pos terkait