Program PkM, Dosen UNCP Lakukan Penyuluhan Peningkatan Produksi Rumput Laut di Warsel

ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Dosen Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) mengadakan program penyuluhan peningkatan produksi dan penanganan pasca panen Rumput laut di Kelurahan Takkalalla, Kecamatan Wara Selatan (Warsel), Kota Palopo.

Program ini merupakan Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Kemdikbudristek Tahun 2024 melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun anggaran 2024 yang diketuai oleh Safwan Kasma, S.Kom., M.Pd. serta anggota Siaulhak, S.Kom., M.Pd. dan Syamsuddin, S.P.,M.P.

Safwan Kasma, S.Kom., M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya nyata dari tim pengabdian masyarakat untuk berkontribusi dalam meningkatkan produksi dan kualitas rumput laut pasca panen di Kelurahan Takkalalla khususnya pada daerah Songka.

“Selain itu, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir tentang pengembangan produk dari sumber daya perairan, dengan harapan agar sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan”

“Kegiatan ini juga akan memberikan pemahaman mendalam kepada kelompok tani rumput laut mengenai teknik dan strategi untuk memaksimalkan hasil panen dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Safwan.

Mewakili dari pemerintah setempat, Sekretaris Kecamatan Wara Selatan Sunil Wisnong, S.P dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim PkM Universitas Cokroaminoto Palopo yang telah hadir ditengah-tengah membantu pemerintah Kelurahan Takkalalla untuk menyelenggarakan kegiatan Pelatihan dan Penyuluhan bagi petani rumput laut.

“Sebagian besar masyarakat di Kelurahan Takkalalla khususnya pada daerah Songka bergantung pada rumput laut sebagai pemenuhan kebutuhan pokok, sehingga masyarakat harus kreatif dalam budidaya rumput laut ke depannya,” pungkasnya.

Sementara, Penyuluh Perikanan Nurbakti, S.Pi berpendapat bahwa untuk menghidupkan kembali pengolahan rumput laut, perlu mengatasi berbagai kendala seperti kerusakan rumput laut, keterbatasan alat, dan fluktuasi harga produksi.

Dia juga menekankan pentingnya membudidayakan rumput laut sebagai bahan utama dalam pembuatan makanan, minuman.

Ia juga menceritakan permasalahan yang dialami oleh petani rumput laut saat ini, yakni harga rumput laut mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor.

“Kami berharap kepada masyarakat kelompok tani bahwa setelah mengikuti kegiatan ini agar hal-hal baru yang didapatkan selama kegiatan dapat disampaikan ke masyarakat secara luas dan dapat diimplementasikan,” jelasnya.

Adapun Dr. Masluki, S.P., M.P., salah satu dosen UNCP yang menjadi narasumber, menjelaskan tentang faktor pentingnya dalam budidaya rumput laut yaitu pemilihan lokasi yang sesuai persyaratan dan mudah dijangkau, perawatan teratur, dasar perairan terdiri dari pasir kasar dan pecahan karang serta salinitas air laut 30-35 per-ml, suhu air 26-28 derajat celcius.

Kemudian perairan bersih dan jernih, kedalaman minimal 50 cm, arus cukup (0,2 – 0,4 m/detik), terlindungi dari arus dan kepanasan ombak yang kuat, air tidak tercemar limbah industri, tidak banyak predator atau hama, serta bukan jalur pelayaran.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan makanan dari rumput laut kepada masyarakat, yang menjadi salah satu bagian paling penting dari program ini.

Pelatihan ini untuk memperkenalkan dan mengajarkan berbagai cara mengolah rumput laut menjadi produk makanan yang bernilai ekonomis tinggi.

Petani diajak untuk memahami potensi besar yang dimiliki rumput laut, tidak hanya sebagai komoditas mentah tetapi juga sebagai bahan baku untuk berbagai jenis produk makanan yang dapat dipasarkan.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para petani rumput laut di Kelurahan Takkalalla Kecamatan Wara wilayah Songka dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi rumput laut, serta mengembangkan produk makanan dan minuman dari rumput laut yang bernilai tambah tinggi, sanitasi dan keamanan pangan serta pengemasan produk.

Dengan demikian, masyarakat tidak hanya bergantung pada penjualan rumput laut mentah, tetapi juga dapat menciptakan produk olahan yang lebih bernilai. (hms)

Pos terkait