Penanganan Banjir dan Pendidikan Aspirasi Masyarakat Sempaja Timur Saat Reses Sapto Setyo Pramono

SAMARINDA – Masalah banjir di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Timur, kembali menjadi sorotan saat Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, menggelar reses di wilayah tersebut.

Warga RT 53 secara khusus mengeluhkan buruknya kondisi drainase sepanjang 250 meter yang menjadi salah satu penyebab genangan air setiap kali hujan turun.

Bacaan Lainnya

Sapto menyebutkan bahwa banjir telah menjadi masalah mendesak yang membutuhkan penanganan cepat, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap aktivitas masyarakat.

“Drainase memiliki peran penting dalam tata ruang kota, khususnya untuk mencegah genangan air dan banjir,” ungkap politisi Golkar tersebut.

Untuk solusi jangka panjang, Sapto telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Samarinda guna memastikan kesiapan anggaran untuk perbaikan drainase, termasuk saluran yang terhubung ke Sungai Karang Mumus.

Meski begitu, ia mengungkapkan dana baru bisa dianggarkan pada 2026 karena anggaran 2025 sudah penuh.

“Upaya ini akan kami dorong melalui Musrenbang tingkat kelurahan agar menjadi prioritas pembangunan,” jelasnya.

Selain infrastruktur, Sapto juga menyoroti kebutuhan mendesak di sektor pendidikan.

Dia menerima aspirasi warga mengenai kekurangan ruang kelas untuk SMA dan SMK di wilayah tersebut.

Menurut Sapto, pendidikan menengah merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kaltim, dan ia berkomitmen untuk mendorong pembangunan gedung tambahan.

“Pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Kami akan memastikan kebutuhan ini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi,” tegasnya.

Sapto menambahkan, sinergi antara Pemerintah Kota Samarinda dan Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menangani masalah banjir dan pendidikan akan menjadi kunci keberhasilan solusi yang diharapkan masyarakat. (adv)

Pos terkait