ANTARAYA, KUTIM – Anggota DPRD Kutai Timur, Syaiful Bakhri, melaksanakan reses di Rantau Pulung.
Dalam kegiatan tersebut Syaiful Bahri menerima berbagai aspirasi dari masyarakat.
Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah permasalahan banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut, terutama saat intensitas hujan sangat tinggi.
Banjir tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga berdampak besar pada para petani.
“Ketika banjir datang, mereka tidak dapat beraktivitas secara normal di kebun mereka,” ujar Syaiful.
Selain merugikan petani, banjir juga membawa ancaman lain bagi warga, yaitu kemunculan buaya dari sungai.
Kehadiran buaya saat banjir membuat masyarakat semakin khawatir untuk beraktivitas.
Mengingat buaya adalah hewan yang dilindungi, Syaiful menyambut baik rencana Bupati Kutai Timur untuk membuat penangkaran buaya.
“Saya sangat mengapresiasi rencana penangkaran buaya. Dengan adanya penangkaran ini, buaya yang berada di sungai dapat ditangkap dan dipindahkan ke lokasi yang aman, sehingga tidak lagi menjadi ancaman bagi warga,” jelasnya.
Untuk mengatasi banjir yang kerap melanda, Syaiful mendorong agar segera dilakukan normalisasi sungai.
Langkah ini dinilai penting untuk memastikan aliran air tidak tersumbat dan dapat mengurangi risiko banjir yang berulang.
“Normalisasi sungai menjadi solusi utama untuk mengatasi banjir ini. Dengan aliran sungai yang lancar, masyarakat dapat kembali beraktivitas tanpa rasa khawatir,” tambah Syaiful.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah daerah dan dinas terkait dapat segera mewujudkan normalisasi sungai dan rencana penangkaran buaya.
Langkah-langkah ini diharapkan mampu meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat di Rantau Pulung. (adv)