ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo menggelar Konsultasi Publik Penyusunan Kajian Resiko Bencana. Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palopo, Kamis (10/8/23).
Acara dibuka oleh Asisten II Pemkot Palopo Ilham Hamid yang mewakili Wali Kota Palopo. Ilham Hamid dalam sambutannya menyampaikan bahwa kajian resiko bencana ini merupakan dasar dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah, hal itu dikarenakan pengkajian tersebut dilakukan untuk memetakan resiko seluruh potensi bencana berdasarkan bahaya, kerentanan dan tingkat kapasitas.
“Jadi data yang masuk dalam kajian kebencanaan ini harus sinkron dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Jangan sampai kajian bencana yang kita susun ini arahnya ke kiri, sedangkan kajian RDTR larinya ke kanan, begitupun sebaliknya. Tentu ini tidak akan ketemu, dan ini harus menjadi perhatian kita, sehingga dokumen yang kita susun ini tidak terkesan sia-sia nantinya,” kata Ilham Hamid.
Melalui kegiatan konsultasi publik penyusunan dokumen Kajian Resiko Bencana (KRB) Kota Palopo, kiranya dapat menyatukan persepsi antar Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Instansi terkait dalam menyatukan data dan informasi kebencanaan di kota Palopo. Serta dapat mewujudkan satu data bencana dan satu peta Kota Palopo dalam menunjang pembangunan berkelanjutan di Kota Palopo.
“Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, kiranya OPD dan lurah yang hadir dapat memberikan saran dan informasi, serta berkontribusi positif dan konstruktif terhadap hasil kajian yang dapat menjadi strategi dan kebijakan dalam penanggulangan bencana di Kota Palopo,” tutur Ilham Hamid.
Dirinya menyebut, kajian resiko bencana yang dilakukan ini tidak terlepas dari adanya bencana yang pernah terjadi ataupun bencana yang belum pernah terjadi namun berpotensi di Kota Palopo.
“Setidaknya ada beberapa jenis bencana yang pernah melanda Kota ini, yaitu bencana banjir, abrasi, gempa bumi dan longsor. Sedangkan bencana-bencana yang belum pernah terjadi namun berpotensi ini dilihat berdasarkan metodologi pengkajian alam,” jelasnya.
Dengan demikian, maka diperlukan strategi langkah yang sistematis, terpadu dan terintegrasi dalam rangka menghadapi setiap potensi dan resiko bencana sebagai wujud kesiagaan untuk mengurangi dampak atau resiko dari setiap kejadian bencana.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesiap-siagaan BPBD Kota Palopo, Maulana Noor mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Lingkup Kota Palopo dan Lurah. Tentang mekanisme gambaran menyeluruh terhadap resiko bencana sebagai wujud kesiagaan dan upaya dalam mengurangi dampak bencana dari setiap kejadian.
“Selain itu kami juga akan menginput aspirasi pemangku kepentingan untuk tahapan penyusunan dokumen kajian resiko bencana tahun anggaran 2023,” kata Maulana Noor.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kasdim 1403 Palopo, perwakilan Kapolres Palopo yaitu Kasat Samapta, Pemateri Kajian Resiko Bencana Universitas Hasanuddin Makassar beserta tim, Kepala BPBD Kota Palopo, Burhan Nurdin, sejumlah pimpinan perangkat daerah lingkup Kota Palopo dan sejumlah Lurah di Kota Palopo. (cc)