ANTARAYA MEDIA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel kembali dikucur bantuan beras sebanyak 42.000 ton untuk rentan waktu Januari hingga Juni 2024.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Muhammad Imron mengatakan, bantuan pangan itu merupakan bentuk atensi terhadap ketahanan pangan masyarakat di Sulsel.
Kata dia, bantuan pangan itu (beras) alokasinya berkisar 7.000 ton setiap bulannya, yang bakal dimulai pada bulan Januari ini hingga Juni mendatang. “Untuk Sulsel itu sekitar 7.000 ton per bulan (beras) sama dengan yang sebelumnya,” bebernya, Minggu (21/1/2024).
Ia menjelaskan, bantuan pangan itu realisasinya terbagi menjadi beberapa bagian. Pertama, bantuan pangan berupa pembagian pangan gratis untuk masyarakat yang memiliki penghasilan rendah.
Selanjutnya, pemasifan suplai beras SPHP untuk para pedagang. SPHP merupakan beras subsidi pemerintah yang tidak boleh dijual diatas HET. Pedagang harus menjual beras tersebut sesuai harga yang ditetapkan pemerintah.
Kemudian, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Sulsel dan Pemda se-Sulsel lainnya untuk menyelenggarakan pasar murah yang suplai kebutuhan pangannya juga sebagian bersumber dari pihak Bulog.
Bahkan kata dia, untuk suplai bantuan pangan itu tidak menutup kemungkinan dapat terus berlanjut, dengan memantau kondisi ketersediaan pangan di Indonesia pun di Sulsel, hal itu tak lain untuk pencegahan kenaikan dan kelangkaan pangan.
“Ini kan tujuannya dalam rangka untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan, biar harga tidak naik-naik terus,” jelasnya.
Imron menjelaskan, pada tahun 2023 lalu, pihaknya telah menyalurkan bantuan pangan beras yang bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 27.414.160 kilogram (kg) untuk periode September-Desember 2023.
Imron mengatakan bantuan tersebut ditujukan untuk 685.354 penerima bantuan pangan di wilayah ini. Jumlahnya sesuai dengan terget sasaran atau telah terealisasi 100%. “Jumlah penyaluran tersebut ditujukan kepada masyarakat di kabupaten/kota di Sulsel dengan alokasi dari periode September hingga Desember 2023,” paparnya.
Imron menambahkan, pihaknya bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulsel dalam upaya penyaluran tersebut, baik yang diberikan secara langsung maupun melalui gerakan pasar murah yang diadakan selama periode tersebut.
Untuk informasi, Pemprov Sulsel melalui Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, telah menggelar pasar murah sebanyak 76 titik di 24 kabupaten dan kota se-Sulsel.
Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Redindo mengatakan, gelaran gerakan pangan murah itu merupakan salah satu upaya Pemprov Sulsel untuk menjaga stabilitas pasokan. (int)