ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Sebanyak 76 Peserta Paskibraka Kota Palopo terus dilatih oleh TNI/Polri dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Palopo. Pemusatan latihan dilakukan di Lapangan Pancasila.
Saat ini para peserta Paskibraka dilatih untuk melakukan penaikan dan penurunan bendera, serta formasi 8, 17 dan 45. Dalam pelatihan itu, ada empat pengapit tambahan di barisan Paskibraka.
Kepala Bidang Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Kota Palopo, Armin Ismu mengatakan, empat orang pengapit paskibraka ini merupakan anggota dari Yonif 721 Makassar dan Polri.
“Empat orang ini melakukan pendampingan atau pengapit dalam barisan Paskibraka Kota Palopo, tapi dia tidak terhitung dari 76 orang peserta Paskibraka, hanya saja mereka pengapit dari TNI/Polri. Jadi ada dua orang pengapit dari Yonif 721 Makassar dan dua orang dari Polri,” kata Armin Ismu saat ditemui di Lapangan Pancasila Palopo, Senin (7/8/2023).
Sejauh ini, perkembangan peserta paskibraka Kota Palopo lebih meningkat dan lebih bersemangat. Karena pembagian formasi, terutama pada bagian pemegang baki menjadi rebutan oleh para peserta.
“Saat ini perkembangannya jauh lebih seru, karena tentu menjadi rebutan untuk pembagian formasi ini, terutama dalam bagian pemegang baki. Kemudian dua regu juga untuk penaikan bendera, ada di pagi hari dan ada di sore hari. Dan regunya itu beda tetapi dia tetap menyatu dalam satu group paskibraka,” jelas Armin.
Adapun kendala ringan yang dialami selama dilakukannya pelatihan, seperti kesehatan peserta. Beberapa orang peserta Paskibraka yang kurang sehat, seperti kepala pusing dan juga keseleo pada saat ingin menaiki tangga menuju tempat tiang pengibaran bendera.
“Kendala yang dihadapi oleh para peserta, itu biasa mereka pusing kepalanya dan bahkan ada yang keseleo pada saat menaiki tangga menuju tempat pengibaran bendera. Dan untuk mengantisipasi hal itu kami selalu siapkan vitamin untuk diberikan kepada peserta paskibraka, sehingga meraka tetap stabil punya fisik,” jelas Armin Ismu.
“Ada juga dari petugas kesehatan lima orang yang terlibat dalam kegiatan ini, mereka membawa satu unit kendaraan untuk di standby kan, dan itu semua untuk mengantisipasi jika terjadi peserta yang cidera bahkan jatuh pingsan. Dan itu tidak bisa dipungkiri mengingat kondisi cuaca begitu menyengat,” pungkasnya.
Armin Ismu berharap agar kiranya peserta paskibraka Kota Palopo ini dapat menjalankan tugasnya dalam penaikan dan penurunan bendera merah putih dengan lancar.
“Semoga pelaksanaan paskibraka Kota Palopo yang dimulai sejak bulan Februari dalam pelaksanaan rekrutmen hingga sampai memasuki tahap pelatihan pada Agustus 2023 ini dapat terlaksana dengan baik. Dan terwujud apa yang menjadi keinginan kita bersama untuk melihat paskibraka ini dapat melakukan dan memperlihatkan pengibaran bendera merah putih pada hari H nantinya, 17 Agustus 2023,” harap Armin Ismu. (cc)