ANTARAYA, KUTIM – Kehadiran pasar tentunya menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di suatu daerah.
Adanya pasar yang hidup akan memengaruhi geliat ekonomi masyarakat setempat. Tak terkecuali di beberapa kecamatan di Kabupaten Kutai Timur yang masuk daerah pemilihan 3.
Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Batu Ampar, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Long Masangat, dan Kecamatan Busang.
Meskipun pasar sudah dibangun, aktivitas perdagangan masih belum aktif akibat kendala distribusi barang.
“Saat ini, pasar di Muara Bengkal sudah ada, tapi belum bergerak. Permasalahannya ada di pemasok barang-barang kebutuhan,” kata Anggota DPRD Kutim, H Riduan.
“Kita masih harus mendatangkan barang dari luar, dan itu membuat harga menjadi tinggi,” jelas H. Riduan beberapa waktu lalu.
Ia menyebut, tingginya harga barang menjadi alasan pasar sulit berfungsi dengan baik, karena daya beli masyarakat turun.
Oleh karena itu, H. Riduan berencana mencari solusi agar barang kebutuhan dapat dipasok dengan harga yang lebih terjangkau.
“Kami akan berupaya mencari pemasok lokal atau bekerja sama dengan pihak terkait agar barang bisa masuk dengan harga kompetitif. Dengan begitu, pasar bisa berfungsi dan masyarakat tidak terbebani harga tinggi,” ujarnya.
H. Riduan juga mengajak pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk mendukung pengaktifan pasar-pasar ini.
Menurutnya, pasar yang aktif akan menjadi pusat perekonomian masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Dapil III.
“Pasar adalah denyut nadi ekonomi masyarakat. Jika pasar bergerak, perekonomian warga juga akan ikut tumbuh,” tegasnya.
Dengan langkah ini, H. Riduan berharap pasar-pasar di Dapil III segera beroperasi secara optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat. (adv)