ANTARAYA MEDIA, EKONOMI – Harga emas mengalami kenaikan perlahan. Per Senin (9/1/23), harga jual emas PT Antam berada di posisi Rp 1,033 juta per gram. Tercatat naik Rp 1.000 pada perdagangan sebelumnya.
Begitupun harga pembelian kembali atau buyback juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000 dari Rp 940 ribu menjadi Rp 941 ribu per gram
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp569 ribu, 2 gram Rp2,01 juta, 3 gram Rp2,99 juta, 5 gram Rp4,96 juta, 10 gram Rp9,86 juta, 25 gram Rp24,54 juta, dan 50 gram Rp49,01 juta.
Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp97,95 juta, 250 gram Rp244,6 juta, 500 gram Rp489 juta, dan 1 kilogram Rp977,9 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Sementara itu, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX menguat 0,18 persen menjadi US$1.873,1 per troy ons.
Sementara itu, harga emas di perdagangan spot menguat 0,24 persen ke US$1.870,2 per troy ons pada pagi ini.
Senior Analis DCFX Lukman Leong memproyeksi harga emas masih menguat hari ini. Penguatan harga emas ditopang oleh data tingkat ketenagakerjaan (NFP) AS yang walau secara umum kuat, namun pertumbuhan upah yang lebih rendah dari perkiraan.
Menurutnya, upah yang lebih rendah disinyalir bisa menekan tingkat inflasi.
“Upah yang selama ini sangat kuat merupakan hal yang dikhawatirkan The Fed (bank sentral AS) dapat menahan inflasi tetap tinggi,” ujar Lukman.
Selain itu, data ISM Non-Manufacturing Index yang lebih rendah juga meredakan kekhawatiran terhadap The Fed yang akan agresif mengerek suku bunga.
Hari ini, Lukman memperkirakan harga emas internasional berada dalam rentang support US$1.850 per troy ons dan resistance US$1.885 per troy ons. (*)