Keren! Pamerkan Budidaya Jangkrik, Mahasiswa UNCP Juara 1 Pameran Kewirausahaan di Bali

ANTARAYA MEDIA, BALI – Tim P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) mahasiswa prodi Agroteknologi UNCP berhasil meraih juara 1 pada ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia Expo XIV di Bali, Jum’at 17 November 2023.

Tim P2MW yang memperkenalkan Budidaya Jangkrik, berhasil meraih Juara 1 Kategori Budidaya KMI Awards 2023, dan pemenang memperoleh beasiswa lanjut studi.

Bacaan Lainnya

Tim tersebut terdiri dari Ketua Muh. Arya Setiawan dengan anggota Zarkasinur, Reza Oktavriana, Elvis, dan Marsul Aqsha, yang dibimbing oleh Riski Idradewi, S. Si., M. Si.

Kegiatan berlangsung di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) pada tanggal 15-17 November 2023, yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Ristek melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaa

Tercatat lebih dari 1.871 tim wirausahawan mahasiswa yang berasal dari 275 perguruan tinggi se-Indonesia.

Rektor UNCP Rahmam Hairuddin, S.P.,M.Si mengutarakan bahwa prestasi yang diraih merupakan kebanggaan dan diharapkan bisa menjadi motivasi serta inspirasi mahasiswa dalam memgembangkan semangat kewirausahaan

Prestasi tim P2MW ini diharapkan bisa menjadi salah satu modal kreativitas untuk menghadapi tantangan di masa depan. Torehan prestasi tersebut, membuktikan bahwa UNCP mampu bersaing di tingkat nasional.

“Kami berharap setiap prestasi yang telah berhasil diraih mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat pada UNCP yang bertekad selalu meningkatkan kualitas kompetensi mahasiswa,” ungkap Rahman.

Rektor juga menambahkan keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi antara mahasiswa dgn Direktorat Kemahasiswaan, Fakultas, Program Studi serta dosen pembimbing mahasiswa.

Riski Indradewi memaparkan bahwa jangkrik hidup hasil budaya memiliki segmen pasar yang jelas di tingkat lokal dan hasil pengembang produk berupa Jangkrik kering, tepung jangkrik dan peyek Jangkrik memungkinkan untuk masuk pasar di tingkat Nasional.

Muh. Arya selaku ketua utarakan alasan memilih jangkrik karena memiliki siklus hidup yang singkat untuk menjadi sebuah produk yang siap di jual, memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan memungkinkan untuk menjadi pengurai limbah hasil pertanian.

“Budidaya jangkrik memiliki kelebihan, diantaranya, harga jual yang cukup tinggi, memiliki pasar yang jelas dan selain menjadi sumber pakan, sebagian masyarakat juga telah mengkonsumsi jangkrik untuk dikonsumsi sebagai pangan,” ujar Arya.

Selain memperkenalkan budidaya jangkrik, stand UNCP juga perkenalkan berbagai produk lokal Luwu Raya, Keripik Jangkrik, produk minuman dari kopi rongkong.

Sebagian pengunjung yang mencicipi jangkrik kering mengungkapkan bahwa jangkrik tersebut memiliki rasa yang menyerupai belalang, dan peyek jangkriknya memiliki rasa yang cukup enak dan renyah dan untuk jangkrik hidup terasa kenyal.

Budidaya Jangkrik adalah suatu proses perkembangbiakan jangkrik yang dilakukan secara sengaja untuk menghasilkan jangkrik dalam jumlah banyak dengan tujuan bisnis. (Hms)

Pos terkait