ANTARAYA MEDIA – Berjualan dengan melakukan siaran langsung (live shopping) di platform e-commerce diprediksi akan terus menjadi tren yang berkembang pada 2024.Perusahaan riset publik, IPSOS memprediksi makin banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan melakukan live shopping.
Direktur Eksekutif Institut Public de Sondage d’Opinion Secteur (IPSOS) Indonesia Andi Sukma mengatakan, live shopping memiliki banyak keunggulan dibanding metode penjualan yang sudah biasa ditemukan di pasar daring.
“Fitur ini menjadi salah satu primadona bagi para seller, dengan kemudahan yang ditawarkan para UMKM mampu dengan mudah berinteraksi dengan pembeli. Mereka berkomunikasi dan membangun engagement. Itu menjadi salah satu daya tarik yang sukar ditandingi oleh fitur-fitur konvensional,” kata Andi dalam diskusi daring yang diadakan IPSOS Indonesia, Senin (15/1).
Survei terbaru IPSOS bertajuk “Tren Live Streaming E-commerce bagi Penjual” mencatat beberapa dampak positif dirasakan pelaku UMKM setelah rutin berjualan daring dengan metode live shopping di antaranya perluasan jangkauan pasar, penghematan biaya promosi, hingga membangun kepercayaan pelanggan.
“73 persen yang menggunakan metode ini mereka meningkatkan omset, 68 persen diantaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasarnya, dan beberapa dampak lainnya dirasakan oleh para pelaku UMKM,” kata Andi.
Dampak lainnya yang ditemukan diantaranya seperti penghematan biaya promosi dirasakan oleh 64 persen pelaku UMKM, lalu 60 persen merasakan interaksi dengan pelanggan lebih lancar karena komunikasi real-time, 59 persen merasa lebih dipercaya oleh pelanggan, dan 49 persen merasa lebih aman dalam bertransaksi.
Survei itu juga mendapati ada empat platform “live shopping” yang paling populer digunakan di Indonesia. Shopee Live menjadi platform yang menempati posisi pertama dengan persentase pengguna 96 persen, disusul TikTok Live dengan persentase 87 persen, Lazada Live 71 persen, dan Tokopedia Play 62 persen.
IPSOS juga menemukan ada empat kategori produk yang paling banyak dijual oleh pelaku UMKM secara daring dengan menggunakan metode live shopping. Kategori fesyen mendominasi dengan tingkat penjualan sebesar 56 persen, disusul dengan kategori beauty care and health dengan persentase 39 persen, FMCG 32 persen, dan kategori gaya hidup dengan persentase 17 persen.
Berkaca dari hal itu, IPSOS Indonesia optimistis live shopping di 2024 akan terus digunakan banyak pelaku UMKM sebagai metode untuk berjualan daring.
“Kami juga melihat fenomena live shopping ini platformnya juga akan berkembang, semakin banyak yang akan menggunakan platform-platform lainnya,” tutup Andi. (int)