ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Dalam menjaga dan melestarikan permainan tradisional, Pemerintah Kota Palopo melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palopo melakukan sosialisasi di sekolah. Sosialisasi ini akan dilaksanakan di seluruh SD yang ada di Kota Palopo.
Hal itu bertujuan agar peserta didik atau murid dapat mengenal dan memahami tentang permainan tradisional yang juga merupakan kearifan lokal dan budaya Tana Luwu, khususnya di Kota Palopo.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palopo, Andi Bachtiar mengatakan bahwa, saat ini pihaknya akan terus melakukan edukasi kepada murid yang ada di Kota Palopo dengan melakukan berbagai kegiatan.
“Tentunya kami dari dinas Kebudayaan Kota Palopo sebagai langkah awal, yaitu memberikan pembelajaran kepada murid mengenai tiga jenis permainan. Supaya apa? Supaya ia mencintai budayanya sendiri, dan juga murid dapat memahami adanya permainan ini,” kata Andi Bachtiar, Kamis (10/8/2023).
Adapun tiga jenis permainan yang sementara ini disosialisasikan oleh Dinas Kebudayaan Kota Palopo, yaitu permainan Longga, Macukke dan Egrang. “Tentunya ini bertujuan agar murid atau anak zaman sekarang dapat memahami terkait dengan kearifan lokal dan budaya kita sendiri,” tutur Bahtiar.
Kedepannya, lanjut Andi Bachtiar, kegiatan seperti ini akan dilakukan di seluruh sekolah di Kota Palopo. Dan sebagai langkah awal ia lebih dulu memberikan sosialisasi atau pengenalan dan edukasi kepada peserta didik atau murid.
“Jadi sebagai langkah awal, kita telah melakukan sosialisasi kepada murid SD Negeri 24 Temmalebba Kota Palopo, dengan memperkenalkan tiga jenis permainan itu. Dan apabila ini sudah efektif berlangsung, nantinya akan kita adakan di seluruh sekolah,” sebut Andi Bachtiar.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan kepada masyarakat Kota Palopo untuk mencintai kearifan lokal dan budaya.
“Atas nama Pemerintah Kota Palopo menyampaikan kepada masyarakat untuk mencintai kearifan lokal dan budaya kita sendiri. Agar tatanan kehidupan masyarakat Kota palopo tetap mencintai budayanya sendiri. Diharapkan pula agar generasi muda dapat mencintai dan melestarikan permainan tradisional ini.” pungkasnya. (cc)