Pisang Kepok dan Nanas Himba Jadi Komoditi Unggulan di Kutim

ANTARAYA MEDIA, KUTIM – Dua komoditi di bidang hortikultura menjadi unggulan bagi Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Dua komoditi tersebut yakni pisang kepok dan nanas himba.

Bacaan Lainnya

Olehnya itu, Bupati Ardiansyah Sulaiman memiliki visi besar terkait pengembangan komoditi pertanian ini. 

Dia berharap agar sektor pertanian, khususnya tanaman hortikultura seperti pisang kepok dan nanas himba, dapat menjadi tumpuan utama perekonomian masyarakat Kutim di masa depan.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutim, Dyah Ratnaningrum, mengungkapkan bahwa pisang kepok asal Kutai Timur telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pertanian yang mengakui varietas ini sebagai pisang asli dari Kutim. 

“Tahun ini kami mengurus hak kekayaan intelektual untuk pisang kepok, dan sudah mendapatkan SK dari Kementerian Pertanian yang menyatakan bahwa pisang kepok adalah varietas asli Kutim,” ujar Dyah, Sabtu (30/11/2024).

Sementara itu, untuk nanas, Kutai Timur sedang mengurus varietas khusus yang dinamakan “nanas himba”. 

Nanas ini telah melalui serangkaian uji, termasuk uji DNA, untuk memastikan bahwa nanas Kutim memiliki keunikan tersendiri. 

“Bupati Kutai Timur, Bapak Ardiansyah Sulaiman, memberikan nama ‘nanas himba’ untuk varietas ini. Nanas himba memiliki rasa manis seperti nanas madu, namun dengan ukuran yang lebih besar,” kata Dyah.

Keunikan ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing nanas Kutai Timur di pasar lokal dan nasional.

“Tambang suatu saat akan habis, jadi kita perlu memastikan perekonomian Kutai Timur tidak hanya bergantung pada sektor tambang. Sektor pertanian, terutama hortikultura, menjadi salah satu fokus pengembangan kami ke depan,” ujar Bupati Ardiansyah.

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur pun tidak hanya fokus pada pengembangan komoditas ini, tetapi juga berupaya mencapai hilirisasi produk pertanian.

“Kami sedang berupaya agar produk hortikultura ini bisa sampai ke hilir, dan kami juga mengoptimalkan peran Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan dalam mendukung pasca panen dan pengolahan produk,” imbuh Dyah. (adv)

Pos terkait