ANTARAYA MEDIA, LUWU UTARA — Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Luwu Utara, Muhammad Ridwan, diduga enggan berkomunikasi dengan wartawan.
Dugaan ini muncul setelah dua kali awak media mencoba menemui yang bersangkutan untuk keperluan konfirmasi berita, namun tak kunjung berhasil ditemui.
Bukan hanya Kepala BPN, Kepala Seksi II di instansi tersebut juga disebut sangat sulit ditemui oleh wartawan. Kondisi ini disampaikan oleh Putri Anggraeni, Ketua KAWASAN (Komunitas Wartawan Se-Luwu Utara, Sulawesi Selatan).
“Kami sudah dua kali datang untuk konfirmasi terkait persoalan yang sering dialami masyarakat saat mengurus sertifikat tanah, pertama kami datang hari senin tapi beliau tidak ditempat, kami juga sudah berusaha untuk berkomunikasi lewat aplikasi WhatsApp namun beliau tetap susah ditemui. Hari ini kami berusaha datang kembali ke Kantor BPN dan mencoba komunikasi lewat WhatsApp, tetapi Kepala BPN susah untuk ditemui,” ujar Putri Anggraeni, Rabu (30/10/2025).
Menurut Putri, mereka datang ke Kantor BPN bukan untuk mencari sensasi, melainkan ingin memperoleh konfirmasi langsung terkait keluhan masyarakat soal prosedur dan syarat administrasi pembuatan sertifikat tanah yang dinilai berbelit.
“Kami hanya ingin konfirmasi agar berita berimbang. Tapi kalau pejabat publik sulit ditemui, masyarakat jadi bertanya-tanya ada apa sebenarnya,” tambahnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala BPN Luwu Utara, Muhammad Ridwan, belum memberikan tanggapan resmi terkait dugaan tersebut. Upaya konfirmasi melalui sambungan telepon. (**)






