ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Dua mahasiswa Program Studi Kimia Universitas Cokroaminoto Palopo kembali menorehkan prestasi akademik dengan tampil sebagai pemakalah dalam ajang ilmiah internasional yang digelar Universitas Lampung, bertajuk International Conference on Science and Emerging Technology 2025.
Seminar internasional ini digelar secara hybrid pada 18–19 November 2025, menggabungkan sesi luring di Kampus Universitas Lampung dan sesi daring melalui Zoom Cloud Meeting.
Konferensi yang menghadirkan pemateri dari berbagai perguruan tinggi se-Asia Tenggara ini diikuti oleh 143 tim peneliti. Dari seluruh abstrak yang terpilih, dua di antaranya merupakan hasil riset mahasiswa Prodi Kimia UNCP, yakni tim peneliti yang dipimpin Arie Ramses Apriyanto Mantong dan tim peneliti Awir.
Tim peneliti Arie mempresentasikan penelitian mengenai kelayakan pelarut ramah lingkungan Deep Eutectic Solvent (DES) K₂CO₃–Etilen Glikol sebagai ekstraktor limbah kulit batang sagu (Metroxylon sago Rottb. L.).
Pelarut berbasis air ini diproduksi pada suhu di bawah 100°C, sehingga lebih hemat energi dan memiliki risiko toksisitas rendah.
Dari proses ekstraksi tersebut, tim Arie menemukan senyawa geraniol, komponen aromatik yang banyak digunakan dalam industri parfum, kosmetik, hingga insektisida. Temuan ini membuka peluang pemanfaatan limbah sagu sebagai bahan baku bernilai ekonomi tinggi.
Sementara itu, tim peneliti Awir memaparkan hasil riset mengenai aktivitas antioksidan daun tarantan (Tournefortia pubescens Hook f.), tanaman obat tradisional yang sudah lama digunakan masyarakat Tana Luwu sebagai pengering luka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun tarantan memiliki kandungan antioksidan sebesar 79 µg/ml, angka yang dianggap memiliki potensi kuat sebagai bahan baku obat herbal modern.
Ketua Program Studi Kimia UNCP, Ulfah Zakiyah Hamdani, mengapresiasi keterlibatan mahasiswa dalam forum bergengsi ini.
“Keikutsertaan mahasiswa kami merupakan pengalaman penting dalam komunikasi ilmiah antarpeneliti. Ini menjadi bagian dari upaya kami mendorong budaya riset yang kuat di Prodi Kimia,” ujarnya.
Arie, salah satu ketua tim riset, menambahkan bahwa penelitian yang mereka kerjakan diharapkan dapat terus dikembangkan.
“Kami berharap riset ini tidak berhenti pada publikasi artikel saja, tetapi dapat memberikan nilai tambah bagi industri,” ungkapnya.
Kontribusi penelitian mahasiswa UNCP dalam forum internasional menjadi bukti bahwa kampus terus mendorong inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan. Di masa mendatang, UNCP optimistis dapat memperluas kiprah akademik sebagai salah satu pusat kajian ilmiah terkemuka di Tana Luwu dan Tana Toraja. (hms)







