ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Palopo H Farid Kasim Judas memimpin pertemuan Rembuk Stunting Tingkat Kota Palopo Tahun 2023 yang dilaksanakan di Ruang Pertemuan Ratona Kantor Walikota Palopo, Jumat 28 April 2023.
Dalam laporannya Farid Kasim Judas atau akrab disapa FKJ, menyampaikan pentingnya mencegah terjadinya stunting baru karena jika terjadi stunting bisa saja terjadi karena faktor lingkungan tempat tinggal dan ekonomi.
Menurutnya di Kota Palopo perlunya penguatan edukasi mencerdaskan calon ibu dari bayi yang masih dalam kandungan agar berperilaku prioritas terhadap kandungannya.
“Selaku penanggung jawab dari program stunting, tentu capaian yang selama ini tentu karena kerjasama adanya dukungan dari seluruh stakeholder. Para camat dan lurah dapat melibatkan kamtibmas yang bertugas di wilayah masing-masing dalam rangka menurunkan dan menuntaskan stunting,” kata FKJ.
Olehnya itu ia mengajak sama-sama saling mengapresiasi atas hasil baik tersebut.
“Marilah kita sama-sama saling mengapresiasi bahwa stunting di Kota Palopo saat ini membuahkan hasil yang sangat baik. Namun komitmen kita pada rembuk stunting ini adalah bagaimana mencegah terjadinya stunting baru di antara kita,” ujarnya.
Upaya pencegahan stunting yang fokus pada seribu hari pertama kehidupan yang merupakan masa keemasan yang sangat menentukan di masa yang akan datang.
Setelah dilakukan pemberian makanan tambahan pada anak stunting terjadi penurunan yang signifikan dari 344 kasus turun menjadi 291 kasus, sebanyak 53 anak sembuh dari stunting.
Sambutan Walikota Palopo yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kota Palopo Drs. H. Firmanza DP, SH., M.Si menyampaikan Pemerintah Indonesia menjadi kan prioritas stunting dengan menargetkan penurunan stunting dengan menyusun strategi yang diharapkan menjadi acuan semua pihak.
“Sehingga disini ditekankan bahwa kita tidak sama-sama bekerja tapi kita bekerjasama sehingga ada keterpaduan apa yang kita laksanakan adanya koordinasi sehingga hasilnya lebih cepat diraih dan lebih optimal,” katanyaz
“Sebagaimana yang selalu dikatakan oleh bapak Walikota palopo bahwa kita ingin Zero di tahun 2024 karena masih 291 kasus stunting sehingga kita berembuk kepada TNI/Polri juga diharapkan bantuan kerjasama untuk kolaborasi penurunan stunting,” ujar Sekda.
Ia meminta camat dan lurah telah bekerja dengan maksimal bukan hanya untuk anak yang stunting tapi mulai dari mau kawin hingga sampai melahirkan harus dilakukan pendampingan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan penandatanganan pernyataan komitmen pelaksanaan percepatan penurunan stunting terintegrasi kota palopo.
Turut hadir unsur Forkopimda, Rektor Unanda, Pimpinan Perangkat Daerah Kota Palopo, Para keala puskesmas serta camat dan lurah se Kota palopo. (Hms)