Tingkatkan Kompetensi Pedagogik Guru, Tim PKM UNCP Gelar Pelatihan Digitalisasi Pembelajaran Lesson Study

ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP menggelar pelatihan Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru melalui Digitalisasi Pembelajaran Berbasis Lesson Study.

Pelatihan tersebut merupakan kerja sama antara Tim pelaksana penerima hibah DRTPM PKM UNCP bekerjasama dengan UPT SMAN 9 Luwu.

Pelatihan digelar pada tanggal 20-24 September 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan inovatif di era digital.           

Kegiatan dibuka oleh Kepala UPT SMAN 9 Luwu, Drs. Syafaruddin Kadir, M.Pd.

“Di tengah kemajuan teknologi, penting bagi guru untuk terus meningkatkan kompetensi pedagogiknya. Program ini merupakan langkah awal untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran,” ucapnya.

Pelatihan yang diikuti oleh guru yang berjumlah 25 orang ini mencakup berbagai aktivitas, diantaranya pelatihan penelitian tindakan kelas dengan memberikan materi terkait pengantar penelitian tindakan kelas, termasuk penguatan kurikulum merdeka terkait analisis capaian pembelajaran, pengembangan modul ajar, media pembelajaran digital, pemberbelajaran berderensiasi, dan asesmen. 

Selain itu, tak kalah pentingnya para guru juga di bekali pelatihan workshop tentang penggunaan platform digital untuk pembelajaran.

Kegiatan Pertama dilaksanakan dengan memberikan bekal pengetahuan PTK dan Kurikulum Merdeka. 

Sebagai narasumber dari kegiatan ini adalah Rio Fabrika Pasandaran., S.Pd., M.Pd. dan M Rusli B., S.Pd., M.Pd. dalam pemaparannya menyampaikan urgensi analisis capaian pembelajaran dalam menentukan langkah-langkah perbaikan yang tepat. 

“Dengan menganalisis capaian pembelajaran, guru dapat memahami kekuatan dan kelemahan siswa, serta merancang intervensi yang sesuai,” ujarnya.

Kegiatan kedua dengan memberikan pendampingan pengembangan Media Pembelajaran Interatif berbasis Digital yang di Fokuskan pada Augmented Reality berbasis Konteks Budaya Luwu dan Tana Toraja. 

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Ibu Nur Annisa S.Kom., M.Kom. dan Sukmawati, S.Pd., M.Pd. Sekaligus sebagi Tim Pelaksana PKM.

Kegiatan ini diharapkan memberikan edukasi guru cara mengakses Media dan Sumber Belajar Online seperti PMM dan lainnya, Praktek Pengembangan multimedia Pembelajaran, lokakarya penyusunan Modul Ajar, dan lokakarya pengembangan Asesmen. 

Selanjutnya peserta dibagi menjadi kelompok untuk merancang rencana pembelajaran berbasis digital yang akan diimplementasikan di kelas masing-masing.

Kegiatan Ketiga dengan Implementasi Multimedia Pembelajaran Berbasis berbasis lesson study dengan melakukan penelitian tindakan kelas di UPT SMAN 9 Luwu. 

Implementasi dilaksanakan selama 4 kali dengan mengikuti tahapan lesson study yaitu Plan (Perencanaan), tahap Do (pelaksanaan), dan tahap See (refleksi). 

Pada tahap Plan, tim guru merancang rencana pembelajaran yang memanfaatkan multimedia, termasuk presentasi digital, video, dan augmented reality (AR).

Rencana ini juga mencakup penentuan tujuan pembelajaran yang jelas dan penyiapan alat evaluasi. Tahap Do dilaksanakan dengan mengimplementasikan rencana pembelajaran di kelas. Selama pelaksanaan, guru berkolaborasi dalam mengajar, saling memberikan umpan balik, dan menggunakan media yang telah disiapkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa.

Kegiatan pembelajaran berlangsung interaktif, dengan siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi dan kegiatan kelompok. 

Setelah pelaksanaan, dilakukan tahap See atau refleksi. 

Dalam sesi ini, para guru berkumpul untuk mendiskusikan hasil pelaksanaan pembelajaran, mengevaluasi keefektifan penggunaan multimedia, serta mendengarkan tanggapan siswa. 

Hasil refleksi ini menjadi dasar untuk perbaikan pada siklus selanjutnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari siswa, yang merasa lebih antusias dan tertarik dalam mengikuti pelajaran. 

Diharapkan, melalui implementasi ini, kualitas pembelajaran di UPT SMAN 9 Luwu dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi siswa. 

Serta menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru melalui digitalisasi. ***

Pos terkait