ANTARAYA MEDIA, KUTIM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menjadikan transformasi layanan primer sebagai fokus utama.
Fokus ini untuk memastikan seluruh warga mendapatkan akses kesehatan yang merata dan berkualitas.
Kepala Dinas Kesehatan Kutim, dr. Bahrani, menjelaskan transformasi layanan primer memiliki tiga tujuan utama yang berorientasi pada peningkatan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan.
Dimana yang pertama ialah layanan bermutu melalui jaringan puskesmas dan puskesmas pembantu.
Transformasi ini bertujuan untuk memastikan pelayanan kesehatan yang bermutu dapat tersampaikan ke masyarakat melalui jaringan Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu (Pusban).
“Kami ingin layanan kesehatan dapat diakses dengan mudah dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama di wilayah terpencil,” ujar dr. Bahrani.
Kemudian untuk melayani seluruh siklus hidup.
Layanan kesehatan kini dirancang untuk melayani seluruh siklus hidup masyarakat.
“Berbeda dengan sebelumnya yang terfragmentasi seperti posyandu lansia atau posyandu ibu-anak, sekarang semua terintegrasi melalui Puskesmas. Hal ini memberikan kemudahan dan efisiensi dalam pelayanan,” jelasnya.
Dan yang terakhir ialah inovasi lain yang diterapkan adalah Pemantauan Wilayah Setempat (PWS).
Dengan adanya posyandu di tingkat RT yang melaporkan data ke Puskesmas Pembantu hingga Puskesmas induk, pemerintah dapat memetakan kondisi kesehatan masyarakat secara real-time.
“Melalui PWS, kita dapat dengan mudah memantau kesehatan masyarakat di setiap wilayah. Ini sangat membantu dalam merumuskan kebijakan kesehatan yang tepat,” tambah dr. Bahrani.
Transformasi ini tidak hanya meningkatkan layanan kesehatan tetapi juga mempermudah pemerintah dalam melakukan pengawasan dan evaluasi.
Pemkab Kutim optimistis langkah ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan masyarakat di seluruh wilayah. (adv)