ANTARAYA, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Yulianus Palangiran menyoroti penambahan saran dan prasaran sekolah di Kutai Timur.
Yulianus mengakui keresahannya karena lambatnya penambahan sarpas.
Ia meminta Pemkab agar mendengar keluh kesah.
“Saya tuh kasian liat masyarakat kita, saya berharap anak kita generasi kita itu bisa menjadi orang dan bagaimana bisa menjadi besar kalau gak dipedulikan,” kata Yulianus di kantor DPRD Senin siang, 25 November 2024.
Yulianus mengatakan masalah tersebut sudah berulang kali disampaikan namun pihak pemerintah belum menanggapi serius terkait itu.
“Termasuk dengan bangunan SLTA, okelah saat ini kita tunggu sementara jarak keluh kesah ini karena untuk SMA ini merupakan tanggung jawab full pemerintah provinsi dan sudah banyak kali saya sampaikan secara lisan atau tulisan hingga saya berharap nantinya bisa diprioritaskan,” ujar Yulianus.
Selain itu, pria yang akrab disapa Ambe tersebut juga meminta agar pemerintah bisa merangkum data angka kelahiran anak di Kutai Timur sebagai acuan untuk menyelaraskan secara keseluruhan pendidikan bagi anak-anak nantinya.
“Saya harapkan pemerintah provinsi bisa menghitung jumlah angka kelahiran tentang yang membutuhkan sarana pendidikan kan ini yang harus di basiskan, oke tingkat SLTP sekian jiwa, masuk SMP kurang sedikit dan seterusnya, pemerintah harus mampu,” tutur Yulianus.
Lebih lanjut, Yulianus menilai bahwa kelayakan beberapa gedung untuk SD dan SMP di wilayah Kabupaten ini masih belum cukup memadai.
“Gak usahlah dulu kita terlalu fokus ke provinsi, mudah mudahan mereka tau yang paling penting didepan mata kita yah di tingkat kabupaten ini belum memadai,” ungkap Yulianus.
Olehnya itu, politikus partai Nasdem itupun sangat menegaskan kepada pemerintah bahwa penyediaan sarana dan prasarana pendidikan bukan sebuah hal yang patut di tunda-tunda dan disepelekan karena ini berkaitan dengan keberlangsunan nasib generasi muda kedepannya. (adv)