ANTARAYA MEDIA, LUWU – Bupati Luwu H Basmin Mattayang bersama Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin didampingi Sekda Luwu, H Sulaiman menanam pisang Cavendish di lokasi Wisata Kuliner, Desa Bunga Eja, Kecamatan Kamanre, Sabtu (6/1/2024).
Usai menanam pisang, dilanjutkan makan siang dan silaturahmi dengan Muspida Kabupaten Luwu serta pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Luwu.
Pada kesempatan itu, Basmin Mattayang menyampaikan seluruh pejabat eselon II hadir dalam pertemuan tersebut. Disebutkan juga Bupati Luwu, dua periode ini separuh dari kepala dinas di Luwu, merupakan alumni STPDN atau IPDN.
“Terimakasih atas silaturahmi Bapak Gubernur. Saya laporkan, yang hadir hari ini seluruh pejabat eselon II atau seluruh kepala dinas dan kepala badan. Separuh dari mereka adalah alumni IPDN. Kita fungsikan alumni IPDN dengan baik di Luwu karena memang mereka telah sekolah pemerintahan dengan baik,” ujarnya.
Melalui kesempatan tersebut, Basmin juga menyampaikan terimakasih, telah mencicipi beberapa hidangan khas Luwu yang sudah disiapkan seperti kapurung dan ikan bakar.
“Kapurung, ikan bakar dan udang, dibuat khusus untuk Pak Gubernur dan Alhamdulillah, Pak Gubernur sudah mencobanya. Kapurung yang dibuat di Luwu rasanya pasti enak Pak Gubernur, dan itu saya lihat dari ekspresi Pak Gubernur waktu makan,” ujarnya, disambut meriah undangan yang hadir.
Diketahui, 9 jabatan kepala dinas strategis di Luwu dijabat alumni STPDN diantaranya, Kepala BPBD, Kepala BKAD, Kepala Dinas Kependudukan, Kepala Bappeda, Kepala Inspektorat atau Inspektur Kabupaten Luwu, Kepala Dispora, Kepala Bapenda, Kasatpol PP, Kepala BKPSDM Luwu.
Sementara itu, Bahtiar Baharuddin, menyampaikan terima kasih atas jamuan Bupati Luwu dan para kepala OPD Lingkup Pemkab Luwu.
Dirinya mengaku bangga dan berterimakasih kepada Bupati Luwu, atas kerja kerasnya membangun Luwu, mendatangkan investor sehingga mendorong percepatan pembangunan di Sulawesi Selatan. Bahtia berharap Luwu kedepan menjadi pusat kemajuan perekonomian di Sulsel.
“Perusahaan besar berhasil diajak oleh Bupati Luwu untuk berinvestasi di Luwu. Dan atas peran beliau, mengawal investasi, membentuk Satgas Percepatan Investasi, para pengusaha swasta ini bisa bekerja lebih aman dan rakyat juga ikut terlindungi, itu yang kita harapkan bersama,” ujarnya.
“Bupati Luwu adalah pejabat senior kita, pernah mengabdi di Pemprov Sulsel, sekarang 2 periode jadi Bupati Luwu. Tentu tidak mudah 2 periode jadi kepala daerah. Saya cemburu sama kita (Basmin Mattayang), indah sekali hidup ta. Jadi pejabat dan tetap bisa menikmati hobby bersama keluarga, itu yang benar dan patut dicontoh oleh pejabat lain,” lanjutnya.
Bahtiar Baharuddin, menegaskan untuk membangun Sulsel Emas, harus melibatkan investor atau pengusaha swasta dengan partisipasi masyarakat lebih masif, bermitra dengan pihak swasta, bukan hanya dengan pemerintah.
“Negara ini harus dibangun dengan melibatkan seluruh unsur, utamanya pelaku swasta, tidak bisa kita bangun negara ini hanya mengandalkan APBN, termasuk Sulsel,” ujarnya.
“9,3 juta penduduk di Sulsel harus bergerak bersama membangun daerah. Rp 54 triliun tidak cukup untuk melakukan percepatan pembangunan di Sulsel. Di rapat baru-baru, saya tanya, 20 tahun ke depan atau 2045, kita ingin Sulsel seperti apa. Saya sampaikan, Jangan fotocopy perencanaan Sulsel ke depan, harus direncanakan dan kita duduk bersama untuk 2045 Sulsel Emas,” lanjutnya.
Di hadapan Bupati Luwu dan para pejabatnya, Bahtiar Baharuddin, menegaskan hanya akan menjadi mimpi membangun Sulsel jika hanya bertumpu pada anggaran pemerintah pusat untuk Sulsel sebesar Rp 54 triliun. Membangun Sulsel harus ada upaya dan kerja luar biasa.
“8,87 persen angka kemiskinan kita, 4,7 persen pertumbuhan ekonomi kita. Hanya akan menjadi mimpi membangun Sulsel tanpa tanpa ada upaya luar biasa. Dibutuhkan upaya ekstra ordinary untuk membangun Sulsel. Diantaranya melibatkan segara sektor, pengusaha swasta, melibatkan seluruh masyarakat, salah satunya yang baru kita laksanakan, pengembangan pertanian khusus pisang cavendish,” urainya.
Bahtiar Baharuddin, menyebutkan pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp 300 triliun untuk membantu sektor menengah ke bawah melalui dana KUR. Gubernur Sulsel, secara khusus telah meminta anggaran KUR untuk Sulsel sebesar Rp1 triliun. Untuk menyerap anggaran tersebut, Bahtiar Baharuddin, meminta peran aktif seluruh pemerintah daerah di Sulsel.
“Kita ingin membangun wajah baru Sulsel kedepan, terstruktur sistemik dan masif, membangun percepatan transaksi uang daerah. Tidak mungkin kita bangun dengan uang 54 triliun dari pusat yang ada di Pemda. Dana itu sudah terserap banyak oleh gaji. Rp1 triliun KUR kita kawal untuk pengembangan ekonomi menengah ke bawah,” serunya.
“Kira wujudkan Sulsel 20 tahun ke depan, berdaulat, maju dan berkelanjutan sesuai tujuan nasional Indonesia Emas 2045 dan maju, berkelanjutan dan mandiri ini untuk tujuan Sulsel Emas 2045,” kuncinya.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Sulsel menyerahkan bantuan benih timun, cabe dan bibit pisang cavendish kepada petani di Luwu. Sebelum ke Luwu, Gubernur Sulsel, juga melakukan kunjungan kerja ke Luwu Timur, Luwu Utara dan Kota Palopo. (**)