ANTARAYA MEDIA, KUTIM – Dalam rangka memperkuat perekonomian daerah, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berupaya mengembangkan komoditi di sektor holtikultura.
Program ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mengarah pada perekonomian yang lebih berkelanjutan dan berbasis masyarakat.
Salah satu langkah yang dipersiapkan yakni dengan mengembangkan hilirisasi nanas sebagai komoditi unggulan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutim, Dyah Ratnaningrum, mengungkapkan bahwa hilirisasi nanas akan dimulai pada tahun 2025, dengan perencanaan dan site plan yang sudah dimulai pada tahun ini, 2024.
“Insya Allah, pada 2025 kita akan mulai menjalankan hilirisasi nanas di Desa Himba Sari, Kecamatan Baru Ampar,” terang Dyah.
“Pelaku usaha utama dalam proyek ini adalah masyarakat, kelompok tani, dan kelompok wanita tani yang ada di desa tersebut, dengan dukungan dari perangkat desa yang turut membantu kelancaran program ini,” sambungnya.
Program hilirisasi nanas ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi dan distribusi, tetapi juga untuk mengangkat ekonomi kerakyatan di Kutai Timur.
Menurut Dyah, pesan dari Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, sangat jelas hilirisasi nanas harus dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya petani lokal.
Selain nanas, Kutai Timur juga tengah mengembangkan komoditi holtikultura lainnya, seperti semangka, melon, dan sayuran.
“Kami juga sudah menjadi pemasok sayuran, seperti kangkung, tomat, cabe, dan bayam, untuk beberapa perusahaan di wilayah Kutai Timur, seperti yang ada di Kaliorang,” tambah Dyah.
Dengan adanya hilirisasi nanas dan pengembangan komoditi holtikultura lainnya, Pemkab Kutai Timur berharap dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, memperkuat sektor pertanian, dan mengurangi ketergantungan pada sektor tambang. (adv)