ANTARAYA MEDIA, PALOPO – Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio bersama sejumlah Komisaris Pelindo meninjau Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo, Sulsel, Minggu (18/12/2022).
Komisaris PT Pelindo yakni Marsetio (komisaris utama), Muchtar Lutfi A. Mutty, Antonius Renier, Heru Sukamto, dan Regional Head 4 PT Pelindo (Persero), Enriany Muis.
Prof Marsetio menyampaikan, kedatangannya dalam rangka peninjauan Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo. Setelah itu akan membawa mata kuliah umum di Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Senin, 19 Desember 2022.
“Juga untuk menjalin silaturahmi serta komunikasi dengan Wali Kota Palopo terkait sinergitas membangun hal-hal yang baik dan saling bermanfaat bagi Pelindo dan Pemkot palopo,” katanya.
Sementara Sekkot Palopo Firmanza DP didampingi Asisten II Bidang Pembangunan serta Kadis Kelautan Palopo menyampaikan terima kasih banyak atas kunjungan Dirut Pelindo.
”Kiranya ke depan dapat dilaksanakan dengan baik untuk mendongkrak potensi ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Ringgit berdampak bagi peningkatan perekonomian di Palopo,” jelasnya.
Sebelumnya, Pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo juga mendapat kunjungan dari Kementrian Perhubungan RI.
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melakukan Survey Hidro-Oseanografi yang dilaksanakan oleh Distrik Navigasi Kelas I Makassar di wilayah Perairan Teluk Bone Pelabuhan Palopo.
Hasil survey ini nantinya akan dijadikan sebagai dasar rencana penetapan alur-pelayaran masuk Pelabuhan Palopo.
“Dengan ditetapkannya alur pelayaran ini, tentunya agar pelabuhan ini dapat difungsikan secara efektif dan untuk kelancaran transportasi laut di Pelabuhan Palopo serta dapat menjadi titik simpul hubungan antar daerah di Sulawesi Selatan,” ujar Kepala Sub Direktorat Penataan Alur dan Perlintasan Direktorat Kenavigasian, Ison Hendrasto saat membuka acara FGD Rencana Penetapan Alur-Pelayaran Masuk Pelabuhan Palopo di Hotel Savero Style Bogor, Selasa (22/11/2022).
Lebih lanjut Ison menambahkan, kegiatan di Pelabuhan Palopo sebagian besar menangani lalu lintas barang dan diproyeksikan menjadi pelabuhan kontainer ketiga terbesar di Sulawesi serta dapat melayani kunjungan kapal pesiar internasional dengan fasilitas imigrasi dan bea cukai mengingat potensi pariwisata di daerah Palopo cukup menjanjikan.
“Sejatinya penataan alur-pelayaran sudah selayaknya dilaksanakan untuk segera ditetapkan agar memperoleh alur-pelayaran yang ideal dan memenuhi berbagai aspek kepentingan keselamatan dan kelancaran bernavigasi serta melindungi kelestarian lingkungan maritim,” kata Ison.
Menurutnya, alur-pelayaran ini harus ditetapkan dengan batas-batas yang ditentukan secara jelas berdasarkan koordinat geografis yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran, dan nantinya perlu dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta diumumkan melalui maklumat pelayaran maupun berita pelaut indonesia.
“Melalui FGD ini diharapkan dapat memperoleh masukan yang dapat memperkaya dan menyempurnakan rancangan penetapan alur-pelayaran masuk Pelabuhan Palopo yang akan dituangkan dalam Keputusan Menteri Perhubungan sehingga ketertiban, kelancaran serta keselamatan lalu-lintas pelayaran di sekitar perairan Pelabuhan Palopo dapat terwujud,” tutup Ison. (*)