KUTIM – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Budianto Bulang, mengoptimalkan masa reses dengan mengunjungi 12 titik di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Dengan dialog langsung bersama masyarakat, reses kali ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyerapan aspirasi, tetapi juga untuk mendorong pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di Kutim yang dirasa masih membutuhkan perhatian serius.
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan VI yang meliputi Bontang, Kutai Timur, dan Berau, Budianto menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang tepat sasaran di tingkat provinsi.
Setiap titik yang dikunjungi Budianto dipenuhi dengan antusiasme warga, yang melihat kesempatan ini sebagai peluang menyampaikan berbagai permasalahan.
Masalah utama yang disuarakan masyarakat adalah infrastruktur, diikuti kebutuhan mendesak dalam pendidikan dan kesehatan. Ketiga sektor ini dianggap warga sebagai faktor kunci untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas, terutama di daerah pedesaan yang terpencil dari pusat kota.
“Reses ini menjadi kesempatan berharga untuk mendengar langsung keluhan dan harapan masyarakat. Kami berkomitmen untuk membawa aspirasi ini ke dalam pembahasan di DPRD Provinsi agar dapat diwujudkan dalam kebijakan nyata,” ujar Budianto saat kunjungan di Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (6/11/2024).
Permasalahan infrastruktur menjadi sorotan utama di hampir semua titik kunjungan Budianto. Warga mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, jembatan yang rapuh, dan akses yang terbatas di daerah pedesaan. Situasi ini menyulitkan aktivitas ekonomi warga, yang sebagian besar adalah petani dan pekerja tambang, serta mempersulit akses menuju layanan kesehatan dan pendidikan.
Menanggapi keluhan tersebut, Budianto menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan perbaikan infrastruktur pedesaan. Dia menganggap, infrastruktur yang baik adalah dasar dari pembangunan ekonomi dan peningkatan layanan dasar.
Budianto berjanji akan membawa aspirasi ini ke dalam pembahasan di DPRD dan mendorong pemerintah provinsi untuk mempercepat pembangunan serta pemeliharaan jalan di daerah pedesaan.
“Infrastruktur adalah hal mendasar yang harus diperhatikan. Dengan akses jalan yang memadai, masyarakat bisa lebih produktif dan mudah mendapatkan layanan dasar,” ungkap Budianto.
Selain infrastruktur, kebutuhan akan fasilitas pendidikan dan kesehatan juga banyak disuarakan warga. Budianto mencatat adanya kekurangan tenaga pengajar di daerah terpencil dan fasilitas belajar yang tidak memadai.
Di sektor kesehatan, warga mengeluhkan minimnya tenaga medis dan keterbatasan akses terhadap obat-obatan di puskesmas.
Menanggapi ini, Budianto menyatakan pentingnya investasi dalam pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi jangka panjang bagi generasi muda Kutim.
Dia menganggap kedua sektor ini sebagai investasi masa depan yang akan mendukung pertumbuhan dan daya saing daerah.
Sebagai anggota DPRD, ia berjanji untuk mendorong peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan di daerah-daerah terpencil agar dapat memberikan akses yang lebih merata dan optimal bagi masyarakat.
“Pendidikan dan kesehatan adalah fondasi bagi masa depan yang lebih baik. Kita harus memastikan generasi muda Kutim mendapatkan pendidikan berkualitas dan masyarakat memperoleh layanan kesehatan yang layak,” kata Budianto.
Budianto Bulang juga menekankan bahwa reses kali ini bukan hanya sekadar seremoni tahunan, tetapi ajang komunikasi dua arah yang efektif.
Dia berharap melalui reses ini masyarakat bisa merasakan bahwa aspirasi mereka benar-benar didengar dan diperjuangkan di tingkat kebijakan. Menurutnya, dialog langsung ini penting untuk memperkuat hubungan antara wakil rakyat dan konstituennya, serta menjamin adanya keterwakilan suara masyarakat dalam pengambilan keputusan di DPRD.
“Kepercayaan yang diberikan masyarakat adalah amanah yang harus kami jaga dengan serius. Kami ingin aspirasi mereka terwujud dalam bentuk pembangunan yang nyata,” imbuh Budianto. (adv)