ANTARAYA MEDIA, KUTIM – Capaian fisik dan keuangan di Kutai Timur (Kutim) dianggap masih belum signifikan hingga September 2024.
Hal itu menjadi sorotan Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Kutim Insan Bowo Asmoro dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Selasa (26/11/2024).
FGD ini sendiri merupakan tindak lanjut dari rapat pimpinan terbatas dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang melibatkan Sekretaris Daerah dan Penjabat Sementara (PJS) Bupati.
Diskusi ini berfokus pada evaluasi kendala realisasi program dan tata cara pengisian formulir terkait.
“Identifikasi ini penting agar kita memahami kendala-kendala yang muncul dalam pelaksanaan APBD 2024. Sampai September, progres fisik dan keuangan kita masih belum sesuai harapan,” ujar Insan Bowo Asmoro.
Dalam kegiatan ini, turut hadir Asisten Ekonomi dan Pembangunan Zubair, Tim PEBS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Warsino dan Giri Susilo serta perwakilan Perangkat Daerah (PD).
Warsino dari Tim PEBS Universitas Indonesia menggarisbawahi pentingnya keseriusan dari seluruh PD dalam memberikan informasi yang lengkap dan mendalam.
Menurutnya, setiap PD menghadapi permasalahan serupa, yakni rendahnya realisasi penyerapan anggaran yang tidak mencapai target.
“Kita akan menggunakan pendekatan 5 Why untuk mengidentifikasi akar permasalahan. Metode ini mengombinasikan teori manajemen modern dan administrasi publik untuk memahami mengapa masalah muncul dan bagaimana menyelesaikannya,” jelas Warsino.
Ia menegaskan bahwa proses identifikasi yang mendetail akan menjadi dasar dalam merumuskan solusi yang tepat untuk permasalahan
Senada Asisten Ekonomi dan Pembangunan Zubair menekankan pentingnya peran pengendalian dalam memastikan fungsi pemerintahan berjalan dengan baik.
Ia mengajak semua PD untuk tidak ragu mencari bantuan apabila menghadapi kendala.
“Mohon kerja samanya. Kalau ada permasalahan, segera laporkan ke kami. Kami siap membantu menyelesaikan,” kata Zubair.
FGD ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja realisasi anggaran daerah.
Dengan pengelolaan anggaran yang baik, potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi pembangunan Kabupaten Kutai Timur.
Melalui diskusi yang intensif dan pendekatan yang terstruktur, Pemerintah Kutai Timur optimistis dapat mengatasi kendala yang ada dan mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun anggaran 2024. (adv)