SAMARINDA – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Yonavia, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara digitalisasi pendidikan, literasi digital, dan keamanan jaringan.
Dalam menghadapi transformasi digital yang semakin meluas di sektor pendidikan, Yonavia mengingatkan peningkatan literasi digital bagi peserta didik dan tenaga pendidik harus berjalan seiring dengan penguatan infrastruktur dan perlindungan data.
Menurut Yonavia, meskipun digitalisasi pendidikan semakin berkembang di berbagai jenjang, baik di sekolah dasar hingga perguruan tinggi, upaya ini harus diimbangi dengan pengetahuan digital yang memadai untuk mengurangi risiko kejahatan dunia maya.
“Pendidikan di era digital memerlukan keseimbangan antara kelengkapan sarana, keamanan jaringan, dan literasi penggunanya,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah untuk membangun infrastruktur digital yang kokoh guna mendukung proses digitalisasi pendidikan yang lebih aman dan efisien.
Di sisi lain, Yonavia mengingatkan bahwa sektor pendidikan menjadi sasaran potensial bagi para penjahat siber.
Banyak lembaga pendidikan yang menyimpan data sensitif seperti informasi siswa dan catatan akademik yang rentan terhadap serangan siber.
“Keamanan data sangat krusial untuk melindungi privasi dan kelancaran operasional lembaga pendidikan,” tambahnya.
Menurut Yonavia, perhatian terhadap masalah keamanan cyber harus menjadi bagian integral dari upaya memperkuat pendidikan di era digital.
“Tanpa keamanan yang baik, digitalisasi pendidikan bisa menjadi ancaman, bukan hanya kemajuan,” tegasnya. (adv)