ANTARAYA, KUTIM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Jimmi, ST, merespons adanya rencana penangkaran buaya di Kutim.
Jimmi menyatakan mendukung rencana tersebut. Karena, penangkaran buaya bisa menjadi salah satu sektor pariwisata baru.
Apalagi populasi buaya di Kutai Timur cukup tinggi.
“Penangkaran buaya bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor pariwisata,” kata Jimmi.
Jimmi menyatakan bahwa buaya merupakan salah satu satwa liar yang dapat dijadikan daya tarik wisatawan.
Terutama jika penangkaran buaya dikelola dengan baik.
“Dengan pengelolaan yang tepat, penangkaran buaya bisa menjadi objek wisata yang menarik. Selain itu, ini juga bisa mendongkrak PAD dari sektor pariwisata, yang akan berimbas positif pada perekonomian daerah,” ujar Jimmi.
Penangkaran buaya kata dia, tidak hanya memberikan manfaat dari sisi ekonomi, tetapi juga dapat berfungsi sebagai upaya pelestarian satwa langka yang dilindungi.
Dengan adanya penangkaran, diharapkan bisa mengurangi perburuan liar serta menjaga keseimbangan ekosistem.
Jimmi juga menyarankan agar pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak terkait, seperti lembaga konservasi dan pelaku usaha pariwisata, untuk merealisasikan proyek ini.
“Kolaborasi dengan pihak yang memiliki keahlian dalam konservasi buaya dan pariwisata akan memastikan bahwa penangkaran buaya ini berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan daerah,” tambahnya.
Selain itu, penangkaran buaya juga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian alam dan satwa.
Dengan dukungan penuh dari DPRD, Jimmi berharap proyek penangkaran buaya dapat segera diwujudkan sebagai bagian dari strategi pengembangan pariwisata Kutai Timur yang berkelanjutan. (adv)