ANTARAYA MEDIA, PALOPO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palopo menggelar kegiatan dialog Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) bersama Bhayangkari Cabang Palopo. Kegiatan ini digelar di Aula Tantya Sudirajati Polres Palopo, Sabtu, (26/10/2024).
Adapun tema yang diangkat dalam dialog ini, yaitu “Peran Bhayangkari Dalam Mendukung Tahapan Pilkada 2024”.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Kota Palopo, Irwandi Djumadin mengatakan, bahwa peran Bhayangkari memang sangat berat, karena secara konstitusi ibu-ibu diberi hak untuk memilih, tapi secara moral harus bersikap netral.
Tidak hanya itu, diharapkan Bhayangkari juga dapat menjadi pelopor untuk memberikan kecerdasan kepada masyarakat.
“Jadi kami berharap Pilkada ini dimaknai sebagai ajang pemilihan. Karena selama ini ada kecenderungan Pilkada itu dipandang sebagai pertandingan atau ajang pertarungan,” kata Irwandi Djumadin.
Padahal, lanjut Irwandi Djumadin, esensi Pilkada itu memilih, jadi ketika berbicara memilih itu ada yang terpilih dan ada yang tidak terpilih.
“Bukan soal siapa yang menang dan siapa yang kalah, tapi ini soal siapa yang terpilih,” pungkasnya.
Irwandi Djumadin menambahkan, bahwa ada satu persoalan di negeri ini yang harus diperangi bersama-sama, yaitu istilah “Ada kah”.
“Tidak bisa kita pungkiri kalau istilah “Ada Kah” tidak hilang dalam sistem demokrasi kita. Yakin ki susah didapat pemimpin-pemimpin yang
berkualitas,” jelas Irwandi Djumadin.
Menurutnya, Pemimpin yang berkualitas itu terlahir dari Pilkada yang berkualitas pula. Bahkan ada pengamat berpendapat bahwa ketika ada pemimpin yang hanya mengandalkan materi maka yakinlah selama kepemimpinannya dia tidak akan membiarkan masyarakatnya sejahtera.
“Karena kalau sejahtera masyarakatnya tidak bisa ki na sogok. Jadi, pemimpin yang politik-politik uang itu berpotensi besar akan memelihara kemiskinan,” lebih jauh Irwandi Djumadin.
Sementara itu, ketua Bhayangkari Cabang Palopo Ny. Nadia Safi’i menekankan kepada jajarannya agar tidak terlibat dalam politik jelang Pilkada 2024.
“Saya lihat di media sosial di grup-grup Facebook sudah mulai panas dan saling membela pilihannya masing-masing,” ucap Ny. Nadia Safi’i.
Jadi, lanjut Ny. Nadia Safi’i, saya minta kepada ibu-ibu Bhayangkari tidak terlibat di dalamnya dan juga kiranya diingatkan kepada saudara untuk tidak ikut memanas-manasi, apalagi kita ini sebagai istri polisi jadi saya harap jangan lakukan itu.
Dalam kesempatan itu, Ny. Nadia Safi’i juga menuturkan, bahwa semua berhak untuk memilih calon, tapi jangan mendukung terlalu berlebihan hingga sampai kelihatan memakai atribut Bhayangkari, Dan itu jangan sampai terjadi.
“Saya ingatkan sekali lagi di sini, walaupun menggunakan pakaian Bhayangkari, kiranya jangan menggunakan jari-jari untuk berfoto-foto. Kita hargai institusi kita dan kita hargai suami kita juga,” pungkas Ny. Nadia Safi’i.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, turut hadir Kasat Binmas Polres Palopo, Sekretaris KPU, Kasubag KPU, dan jajaran Bhayangkari Cabang Palopo. (cha)